Kamis, 28 Februari 2013
Senin, 18 Februari 2013
Kata-kata
Penderitaan adalah wujud cinta Allah agar kita menjadi kuat dan sabar dalam menjalani hidup..
OPTIMISNYA SEBUAH JAM
Alkisah, Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?"
"Ha?!," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
Tukang jam pun terdiam....
"Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"
"Ha...Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
Tukang jam pun terdiam...
"Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"
"Apaa..?? Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?"
"Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam pun terdiam....
Lalu tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 86.400 kali dalam sehari, 3.600 kali dalam satu jam dan tentu saja 31.104.000 kali selama setahun!!!
Sahabat Hikmat..,
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan. Yakinlah kepada Tuhan! Dia sudah mengukur kemampuan Hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan yang kita hadapi, ada kemudahan di dalamnya.
"Ha?!," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
Tukang jam pun terdiam....
"Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"
"Ha...Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
Tukang jam pun terdiam...
"Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"
"Apaa..?? Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?"
"Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam pun terdiam....
Lalu tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 86.400 kali dalam sehari, 3.600 kali dalam satu jam dan tentu saja 31.104.000 kali selama setahun!!!
Sahabat Hikmat..,
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan. Yakinlah kepada Tuhan! Dia sudah mengukur kemampuan Hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan yang kita hadapi, ada kemudahan di dalamnya.
Kategori:
Cara-cara Dariku,
Kisah,
Pemberitahuan,
Special Things
Allah is My God
Indeed... Nothing is impossible with ALLAH! So... Never Lose Hope!
Kategori:
Kenangan Terindah,
Special Things
Saat Natal Tiba
Muslim : Bagaimana natalmu?
Nasrani : Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku ?
Muslim : Tidak, agama kami sangat menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Nasrani : tapi kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku..
Muslim : mungkin mereka belum mengetahuinya, eeemmm apa kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat??
Nasrani : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya..Itu akan mengganggu kepercayaan saya..
Muslim : kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? Ayo ucapkanlah..
Nasrani : ya, sekarang saya mengerti.
Nasrani : Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku ?
Muslim : Tidak, agama kami sangat menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Nasrani : tapi kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku..
Muslim : mungkin mereka belum mengetahuinya, eeemmm apa kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat??
Nasrani : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya..Itu akan mengganggu kepercayaan saya..
Muslim : kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? Ayo ucapkanlah..
Nasrani : ya, sekarang saya mengerti.
Teman Terbaik
adalah orang yang jika kamu melihatnya maka mengingatkanmu pada Allah, yang lisannya menambahkan ilmu bagimu, yang amalannya mengingatkanmu pada akhirat.
Diam
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komentar..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..
Tetapi..
Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..
karena..
DIAM kita mungkin disalah artikan..
DIAM kita mungkin mengundang prasangkaan..
DIAM kita mungkin tidak membawa maksud apa2..
DIAM kita mungkin tak berarti..
maka..
jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..
Tetapi..
Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..
karena..
DIAM kita mungkin disalah artikan..
DIAM kita mungkin mengundang prasangkaan..
DIAM kita mungkin tidak membawa maksud apa2..
DIAM kita mungkin tak berarti..
maka..
jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM..
PENGARUH MAKANAN TERHADAP PERILAKU
Ada kisah menarik,
Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. "Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?"
Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.
Mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?"
"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia," jawab Syeikh
Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah "keanehan". Tidak ada sedikit pun perkelahian untuk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. "Mengapa hal ini terjadi?"
Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.
Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yang sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.
Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. "Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?"
Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.
Mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?"
"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia," jawab Syeikh
Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah "keanehan". Tidak ada sedikit pun perkelahian untuk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. "Mengapa hal ini terjadi?"
Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.
Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yang sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.
Jagalah Kebersihan!
Hai sobat Blog! Jangan lupa buang sampah pada tempatnya ya! Maksudnya, membuang sampah pada tempat sampah. Bukan di pot tanaman, atau di lapangan, atau di kamar mandi, atau tempat lainnya yang bukan tempat sampah.
Karena, jika sobat blog tidak buang sampah pada tempatnya, bisa-bisa seluruh bagian di dunia ini bisa terkena banjir. Kan enggak enak kalau tempat tinggal kita terkena banjir. Kita enggak bisa sekolah, bekerja, peralatan untuk sehari-hari aja tidak selalu ada karena terendam banjir. Memang sih hanya seorang sobat yang jujur mau berkata "saya yang membuang sampah itu!". Tetapi yang lainnya, apakah mereka semua selalu berkata jujur bahwa mereka membuang sampah bukan pada tempatnya? Tidak selalu, kan? Walau yang berkata jujur hanya satu, bukan berarti yang membuang sampah bukan pada tempatnya hanya satu, bukan? Jika sobat blog membuang sampah bukan pada tempatnya, yang lain pun juga akan ikut membuang sampah bukan pada tempatnya. Walau awalnya hanya seorang saja yang membuang sebuah sampah bukan pada tempatnya, tetapi akhir-akhirnya pasti juga banyak sampah yang tergeletak dimana-mana dan bukan di tempatnya. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit!
Kategori:
Cara-cara Dariku,
Pemberitahuan
Masuk Islam Karena Anggur
Seorang beragama Kristen menyambut kedatangan Imam Ali as-
Sajjad,
kemudian menghidangkan buah anggur. Imam pun
memakan buah tersebut.
Tak lama, orang tersebut menghidangkan minuman arak dari
anggur, Imam lalu menolaknya seraya berkata: "Haram!"
Orang tersebut sambil terheran berkata: "Sungguh mengherankan
kalian wahai umat Muslim, kalian menghalalkan ini (buah anggur)
dan mengharamkan ini (arak dari anggur).
Padahal ini (arak) terbuat
dari ini(buah anggur)"
Kemudian Imam bertanya: "Apakah engkau memiliki istri?".
Orang tersebut berkata: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian Imam bertanya lagi: "Apakah engkau memiliki putri?"
Dia menjawab: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian orang tersebut datang bersama istri dan putrinya.
Setelah terkumpul semuanya, Imam berkata: "Apakah engkau tidak
melihat bahwa Allah menghalalkan ini (istrimu) dan mengharamkan
ini (putrimu). Padahal ini(putrimu) dari ini (istrimu).
Orang kristen itu pun bersyahadat.
Subhanallah..
Sajjad,
kemudian menghidangkan buah anggur. Imam pun
memakan buah tersebut.
Tak lama, orang tersebut menghidangkan minuman arak dari
anggur, Imam lalu menolaknya seraya berkata: "Haram!"
Orang tersebut sambil terheran berkata: "Sungguh mengherankan
kalian wahai umat Muslim, kalian menghalalkan ini (buah anggur)
dan mengharamkan ini (arak dari anggur).
Padahal ini (arak) terbuat
dari ini(buah anggur)"
Kemudian Imam bertanya: "Apakah engkau memiliki istri?".
Orang tersebut berkata: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian Imam bertanya lagi: "Apakah engkau memiliki putri?"
Dia menjawab: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian orang tersebut datang bersama istri dan putrinya.
Setelah terkumpul semuanya, Imam berkata: "Apakah engkau tidak
melihat bahwa Allah menghalalkan ini (istrimu) dan mengharamkan
ini (putrimu). Padahal ini(putrimu) dari ini (istrimu).
Orang kristen itu pun bersyahadat.
Subhanallah..
Sabtu, 16 Februari 2013
Rasa Sakit Hati Ini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Mengapa kini diriku jadi begini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Bagaimana perasaanku kali ini
Hati ini terasa seperti batu yang terbelah dua
Kau pergi tanpa memedulikanku
Bagai air yang menetes dari daun
Kau harus pergi terpaksa dari kehidupanku
Selamat tinggal, Kawan!
Kau sudahlah bukan temanku
Karna kau pergi dengan melukaiku
Yang menyakitkan diriku tanpa ada alasan
Mengapa kini diriku jadi begini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Bagaimana perasaanku kali ini
Hati ini terasa seperti batu yang terbelah dua
Kau pergi tanpa memedulikanku
Bagai air yang menetes dari daun
Kau harus pergi terpaksa dari kehidupanku
Selamat tinggal, Kawan!
Kau sudahlah bukan temanku
Karna kau pergi dengan melukaiku
Yang menyakitkan diriku tanpa ada alasan
Kenangan Yang Tertinggal
Selembar kertas ungu darimu
Yang lalu kau letakkan di atas mejaku
Masih ku simpan di dalam kenanganku
Ku renungkan dirimu disini
Sambil ku dekap kertas darimu
Ku seka air mataku yang mengalir deras
Yang mengingatkanku saat kau dulu bersamaku
Debu bercampur pasir dan usang
Melekat pada kertas ungu darimu
Ku berusaha tuk menyimpan kenangan ini sejak kau berpisah denganku
Tapi, kertas ini tetap saja tak bisa bertahan begitu lama
Segores tinta yang kau torehkan di kertas ini,
Menyampaikan maksudmu dahulu padaku
Yang kini telah sulit terbaca
Tapi ku tetap mengingat perkataanmu
Yang lalu kau letakkan di atas mejaku
Masih ku simpan di dalam kenanganku
Ku renungkan dirimu disini
Sambil ku dekap kertas darimu
Ku seka air mataku yang mengalir deras
Yang mengingatkanku saat kau dulu bersamaku
Debu bercampur pasir dan usang
Melekat pada kertas ungu darimu
Ku berusaha tuk menyimpan kenangan ini sejak kau berpisah denganku
Tapi, kertas ini tetap saja tak bisa bertahan begitu lama
Segores tinta yang kau torehkan di kertas ini,
Menyampaikan maksudmu dahulu padaku
Yang kini telah sulit terbaca
Tapi ku tetap mengingat perkataanmu
Jumat, 15 Februari 2013
Cinta Yang Telah Berlalu Lalang
Ku tinggalkan lembaran-lembaran kertas cinta untukmu
Yang bertorehkan tinta berwarna ungu khas diriku
Ku letakkan cinta tulus di hatiku
Dan ku rawat selalu sepanjang waktu
Burung-burung bertenggeran di pohon cinta
Mengalunkan sebuah lagu cinta kita dari mulut kecil mereka
Menghangatkan suasanaku yang kian membeku
Memberi ingatan kepadaku tentang masa lalu kita
Kini semua hanya tinggallah sebuah cerita
Cerita tentang kisah cinta kita
Yang lalu mengembang
Dan kini menghilang
Ku ingat masa lalu kita
Di saat rembulan membulat dan bersinar terang,
Kita selalu bersama-sama sambil bersenda gurau di bawah pohon cinta
Kini,
Itu semua tinggallah kenangan
Kenangan yang terbawa oleh sekumpul debu yang berterbangan
Segerombol burung yang tinggalkan sarangnya
Dan setitik air yang menetes dari langit
Waktu telah berputar
Masa lalu tinggallah kenangan
Kasih sayangku tinggallah kisah
Air mata cinta tinggallah tetesan
Selamat tinggal cintaku!
Demi waktu aku berubah
Mancari sesuatu yang terbaik untukku
Dan mengejar impianku yang terbayang
Yang kan ku raih dengan sayang
Yang bertorehkan tinta berwarna ungu khas diriku
Ku letakkan cinta tulus di hatiku
Dan ku rawat selalu sepanjang waktu
Burung-burung bertenggeran di pohon cinta
Mengalunkan sebuah lagu cinta kita dari mulut kecil mereka
Menghangatkan suasanaku yang kian membeku
Memberi ingatan kepadaku tentang masa lalu kita
Kini semua hanya tinggallah sebuah cerita
Cerita tentang kisah cinta kita
Yang lalu mengembang
Dan kini menghilang
Ku ingat masa lalu kita
Di saat rembulan membulat dan bersinar terang,
Kita selalu bersama-sama sambil bersenda gurau di bawah pohon cinta
Kini,
Itu semua tinggallah kenangan
Kenangan yang terbawa oleh sekumpul debu yang berterbangan
Segerombol burung yang tinggalkan sarangnya
Dan setitik air yang menetes dari langit
Waktu telah berputar
Masa lalu tinggallah kenangan
Kasih sayangku tinggallah kisah
Air mata cinta tinggallah tetesan
Selamat tinggal cintaku!
Demi waktu aku berubah
Mancari sesuatu yang terbaik untukku
Dan mengejar impianku yang terbayang
Yang kan ku raih dengan sayang
Aku Mencintaimu Dalam Diam
Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini,
Yang mendatangkan rasa kagum ini,
Yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun
Dan tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu
Semua begitu sempurna,
Sungguh sempurna
Sesempurna sesuai firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh
Namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu
Karena aku mengagumi,
Maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku
Aku yang tersentuh akhlak muliamu,
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu,
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu
Lebih menjaga kehormatanmu
Dan lebih menjaga kemuliaanmu.
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku
Biarlah kuasa Allah yang menggerakkan hatimu untukku.
Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita
Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana
Namun,
Ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu,
Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya
Aku yang mencintaimu dari kejauhan
Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.
Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku,
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu
Dan akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang lebih tepat
Begitulah kuasa-Nya
Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku”
Copy Paste: Facebook
Yang mendatangkan rasa kagum ini,
Yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun
Dan tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu
Semua begitu sempurna,
Sungguh sempurna
Sesempurna sesuai firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh
Namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu
Karena aku mengagumi,
Maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku
Aku yang tersentuh akhlak muliamu,
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu,
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu
Lebih menjaga kehormatanmu
Dan lebih menjaga kemuliaanmu.
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku
Biarlah kuasa Allah yang menggerakkan hatimu untukku.
Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita
Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana
Namun,
Ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu,
Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya
Aku yang mencintaimu dari kejauhan
Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.
Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku,
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu
Dan akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang lebih tepat
Begitulah kuasa-Nya
Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku”
Copy Paste: Facebook
Rabu, 06 Februari 2013
Teman Yang Pilih-Pilih
Mereka tak ada yang bisa mengerti,
Memahami,
Dan memikirkan apa maksudku.
Semua ini hanyalah latar belakang dimana aku hidup
Yang mana orang lain tak mengetahui keadaan yang sebenarnya
Mereka membutuhkanku,
Di saat mereka butuh
Dan mereka meninggalkanku,
Di saat mereka sudah tak butuh denganku.
Aku hanyalah bagaikan tong sampah,
Yang dibutuhkan untuk menyimpan sampah di saat ada sampah
Dan tidak lagi dibutuhkan di saat tidak ada sampah.
Mereka semua bagaikan sampah yang berserakan dimana-mana
Yang tidak mau masuk ke dalam tong sampah yang berbeda
Dan hanya mau masuk ke dalam tong sampah yang mereka pilih.
Memahami,
Dan memikirkan apa maksudku.
Semua ini hanyalah latar belakang dimana aku hidup
Yang mana orang lain tak mengetahui keadaan yang sebenarnya
Mereka membutuhkanku,
Di saat mereka butuh
Dan mereka meninggalkanku,
Di saat mereka sudah tak butuh denganku.
Aku hanyalah bagaikan tong sampah,
Yang dibutuhkan untuk menyimpan sampah di saat ada sampah
Dan tidak lagi dibutuhkan di saat tidak ada sampah.
Mereka semua bagaikan sampah yang berserakan dimana-mana
Yang tidak mau masuk ke dalam tong sampah yang berbeda
Dan hanya mau masuk ke dalam tong sampah yang mereka pilih.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kata-kata
Penderitaan adalah wujud cinta Allah agar kita menjadi kuat dan sabar dalam menjalani hidup..
OPTIMISNYA SEBUAH JAM
Alkisah, Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?"
"Ha?!," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
Tukang jam pun terdiam....
"Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"
"Ha...Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
Tukang jam pun terdiam...
"Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"
"Apaa..?? Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?"
"Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam pun terdiam....
Lalu tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 86.400 kali dalam sehari, 3.600 kali dalam satu jam dan tentu saja 31.104.000 kali selama setahun!!!
Sahabat Hikmat..,
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan. Yakinlah kepada Tuhan! Dia sudah mengukur kemampuan Hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan yang kita hadapi, ada kemudahan di dalamnya.
"Ha?!," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
Tukang jam pun terdiam....
"Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"
"Ha...Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
Tukang jam pun terdiam...
"Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"
"Apaa..?? Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali?"
"Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam pun terdiam....
Lalu tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 86.400 kali dalam sehari, 3.600 kali dalam satu jam dan tentu saja 31.104.000 kali selama setahun!!!
Sahabat Hikmat..,
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan. Yakinlah kepada Tuhan! Dia sudah mengukur kemampuan Hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan yang kita hadapi, ada kemudahan di dalamnya.
Saat Natal Tiba
Muslim : Bagaimana natalmu?
Nasrani : Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku ?
Muslim : Tidak, agama kami sangat menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Nasrani : tapi kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku..
Muslim : mungkin mereka belum mengetahuinya, eeemmm apa kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat??
Nasrani : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya..Itu akan mengganggu kepercayaan saya..
Muslim : kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? Ayo ucapkanlah..
Nasrani : ya, sekarang saya mengerti.
Nasrani : Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku ?
Muslim : Tidak, agama kami sangat menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya..
Nasrani : tapi kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? teman muslimku yang lain mengucapkannya padaku..
Muslim : mungkin mereka belum mengetahuinya, eeemmm apa kau bisa mengucapkan dua kalimat syahadat??
Nasrani : oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya..Itu akan mengganggu kepercayaan saya..
Muslim : kenapa? bukankah hanya sekedar kata-kata? Ayo ucapkanlah..
Nasrani : ya, sekarang saya mengerti.
Teman Terbaik
adalah orang yang jika kamu melihatnya maka mengingatkanmu pada Allah, yang lisannya menambahkan ilmu bagimu, yang amalannya mengingatkanmu pada akhirat.
Diam
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komentar..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..
Tetapi..
Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..
karena..
DIAM kita mungkin disalah artikan..
DIAM kita mungkin mengundang prasangkaan..
DIAM kita mungkin tidak membawa maksud apa2..
DIAM kita mungkin tak berarti..
maka..
jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..
Tetapi..
Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..
karena..
DIAM kita mungkin disalah artikan..
DIAM kita mungkin mengundang prasangkaan..
DIAM kita mungkin tidak membawa maksud apa2..
DIAM kita mungkin tak berarti..
maka..
jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM..
PENGARUH MAKANAN TERHADAP PERILAKU
Ada kisah menarik,
Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. "Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?"
Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.
Mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?"
"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia," jawab Syeikh
Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah "keanehan". Tidak ada sedikit pun perkelahian untuk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. "Mengapa hal ini terjadi?"
Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.
Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yang sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.
Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. "Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?"
Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.
Mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?"
"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia," jawab Syeikh
Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang. Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah "keanehan". Tidak ada sedikit pun perkelahian untuk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. "Mengapa hal ini terjadi?"
Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.
Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yang sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.
Jagalah Kebersihan!
Hai sobat Blog! Jangan lupa buang sampah pada tempatnya ya! Maksudnya, membuang sampah pada tempat sampah. Bukan di pot tanaman, atau di lapangan, atau di kamar mandi, atau tempat lainnya yang bukan tempat sampah.
Karena, jika sobat blog tidak buang sampah pada tempatnya, bisa-bisa seluruh bagian di dunia ini bisa terkena banjir. Kan enggak enak kalau tempat tinggal kita terkena banjir. Kita enggak bisa sekolah, bekerja, peralatan untuk sehari-hari aja tidak selalu ada karena terendam banjir. Memang sih hanya seorang sobat yang jujur mau berkata "saya yang membuang sampah itu!". Tetapi yang lainnya, apakah mereka semua selalu berkata jujur bahwa mereka membuang sampah bukan pada tempatnya? Tidak selalu, kan? Walau yang berkata jujur hanya satu, bukan berarti yang membuang sampah bukan pada tempatnya hanya satu, bukan? Jika sobat blog membuang sampah bukan pada tempatnya, yang lain pun juga akan ikut membuang sampah bukan pada tempatnya. Walau awalnya hanya seorang saja yang membuang sebuah sampah bukan pada tempatnya, tetapi akhir-akhirnya pasti juga banyak sampah yang tergeletak dimana-mana dan bukan di tempatnya. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit!
Masuk Islam Karena Anggur
Seorang beragama Kristen menyambut kedatangan Imam Ali as-
Sajjad,
kemudian menghidangkan buah anggur. Imam pun
memakan buah tersebut.
Tak lama, orang tersebut menghidangkan minuman arak dari
anggur, Imam lalu menolaknya seraya berkata: "Haram!"
Orang tersebut sambil terheran berkata: "Sungguh mengherankan
kalian wahai umat Muslim, kalian menghalalkan ini (buah anggur)
dan mengharamkan ini (arak dari anggur).
Padahal ini (arak) terbuat
dari ini(buah anggur)"
Kemudian Imam bertanya: "Apakah engkau memiliki istri?".
Orang tersebut berkata: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian Imam bertanya lagi: "Apakah engkau memiliki putri?"
Dia menjawab: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian orang tersebut datang bersama istri dan putrinya.
Setelah terkumpul semuanya, Imam berkata: "Apakah engkau tidak
melihat bahwa Allah menghalalkan ini (istrimu) dan mengharamkan
ini (putrimu). Padahal ini(putrimu) dari ini (istrimu).
Orang kristen itu pun bersyahadat.
Subhanallah..
Sajjad,
kemudian menghidangkan buah anggur. Imam pun
memakan buah tersebut.
Tak lama, orang tersebut menghidangkan minuman arak dari
anggur, Imam lalu menolaknya seraya berkata: "Haram!"
Orang tersebut sambil terheran berkata: "Sungguh mengherankan
kalian wahai umat Muslim, kalian menghalalkan ini (buah anggur)
dan mengharamkan ini (arak dari anggur).
Padahal ini (arak) terbuat
dari ini(buah anggur)"
Kemudian Imam bertanya: "Apakah engkau memiliki istri?".
Orang tersebut berkata: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian Imam bertanya lagi: "Apakah engkau memiliki putri?"
Dia menjawab: "Iya!"
Imam berkata: "Tolong panggil kemari!"
Kemudian orang tersebut datang bersama istri dan putrinya.
Setelah terkumpul semuanya, Imam berkata: "Apakah engkau tidak
melihat bahwa Allah menghalalkan ini (istrimu) dan mengharamkan
ini (putrimu). Padahal ini(putrimu) dari ini (istrimu).
Orang kristen itu pun bersyahadat.
Subhanallah..
Rasa Sakit Hati Ini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Mengapa kini diriku jadi begini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Bagaimana perasaanku kali ini
Hati ini terasa seperti batu yang terbelah dua
Kau pergi tanpa memedulikanku
Bagai air yang menetes dari daun
Kau harus pergi terpaksa dari kehidupanku
Selamat tinggal, Kawan!
Kau sudahlah bukan temanku
Karna kau pergi dengan melukaiku
Yang menyakitkan diriku tanpa ada alasan
Mengapa kini diriku jadi begini
Semua tak ada yang mengetahuinya
Bagaimana perasaanku kali ini
Hati ini terasa seperti batu yang terbelah dua
Kau pergi tanpa memedulikanku
Bagai air yang menetes dari daun
Kau harus pergi terpaksa dari kehidupanku
Selamat tinggal, Kawan!
Kau sudahlah bukan temanku
Karna kau pergi dengan melukaiku
Yang menyakitkan diriku tanpa ada alasan
Kenangan Yang Tertinggal
Selembar kertas ungu darimu
Yang lalu kau letakkan di atas mejaku
Masih ku simpan di dalam kenanganku
Ku renungkan dirimu disini
Sambil ku dekap kertas darimu
Ku seka air mataku yang mengalir deras
Yang mengingatkanku saat kau dulu bersamaku
Debu bercampur pasir dan usang
Melekat pada kertas ungu darimu
Ku berusaha tuk menyimpan kenangan ini sejak kau berpisah denganku
Tapi, kertas ini tetap saja tak bisa bertahan begitu lama
Segores tinta yang kau torehkan di kertas ini,
Menyampaikan maksudmu dahulu padaku
Yang kini telah sulit terbaca
Tapi ku tetap mengingat perkataanmu
Yang lalu kau letakkan di atas mejaku
Masih ku simpan di dalam kenanganku
Ku renungkan dirimu disini
Sambil ku dekap kertas darimu
Ku seka air mataku yang mengalir deras
Yang mengingatkanku saat kau dulu bersamaku
Debu bercampur pasir dan usang
Melekat pada kertas ungu darimu
Ku berusaha tuk menyimpan kenangan ini sejak kau berpisah denganku
Tapi, kertas ini tetap saja tak bisa bertahan begitu lama
Segores tinta yang kau torehkan di kertas ini,
Menyampaikan maksudmu dahulu padaku
Yang kini telah sulit terbaca
Tapi ku tetap mengingat perkataanmu
Cinta Yang Telah Berlalu Lalang
Ku tinggalkan lembaran-lembaran kertas cinta untukmu
Yang bertorehkan tinta berwarna ungu khas diriku
Ku letakkan cinta tulus di hatiku
Dan ku rawat selalu sepanjang waktu
Burung-burung bertenggeran di pohon cinta
Mengalunkan sebuah lagu cinta kita dari mulut kecil mereka
Menghangatkan suasanaku yang kian membeku
Memberi ingatan kepadaku tentang masa lalu kita
Kini semua hanya tinggallah sebuah cerita
Cerita tentang kisah cinta kita
Yang lalu mengembang
Dan kini menghilang
Ku ingat masa lalu kita
Di saat rembulan membulat dan bersinar terang,
Kita selalu bersama-sama sambil bersenda gurau di bawah pohon cinta
Kini,
Itu semua tinggallah kenangan
Kenangan yang terbawa oleh sekumpul debu yang berterbangan
Segerombol burung yang tinggalkan sarangnya
Dan setitik air yang menetes dari langit
Waktu telah berputar
Masa lalu tinggallah kenangan
Kasih sayangku tinggallah kisah
Air mata cinta tinggallah tetesan
Selamat tinggal cintaku!
Demi waktu aku berubah
Mancari sesuatu yang terbaik untukku
Dan mengejar impianku yang terbayang
Yang kan ku raih dengan sayang
Yang bertorehkan tinta berwarna ungu khas diriku
Ku letakkan cinta tulus di hatiku
Dan ku rawat selalu sepanjang waktu
Burung-burung bertenggeran di pohon cinta
Mengalunkan sebuah lagu cinta kita dari mulut kecil mereka
Menghangatkan suasanaku yang kian membeku
Memberi ingatan kepadaku tentang masa lalu kita
Kini semua hanya tinggallah sebuah cerita
Cerita tentang kisah cinta kita
Yang lalu mengembang
Dan kini menghilang
Ku ingat masa lalu kita
Di saat rembulan membulat dan bersinar terang,
Kita selalu bersama-sama sambil bersenda gurau di bawah pohon cinta
Kini,
Itu semua tinggallah kenangan
Kenangan yang terbawa oleh sekumpul debu yang berterbangan
Segerombol burung yang tinggalkan sarangnya
Dan setitik air yang menetes dari langit
Waktu telah berputar
Masa lalu tinggallah kenangan
Kasih sayangku tinggallah kisah
Air mata cinta tinggallah tetesan
Selamat tinggal cintaku!
Demi waktu aku berubah
Mancari sesuatu yang terbaik untukku
Dan mengejar impianku yang terbayang
Yang kan ku raih dengan sayang
Aku Mencintaimu Dalam Diam
Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini,
Yang mendatangkan rasa kagum ini,
Yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun
Dan tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu
Semua begitu sempurna,
Sungguh sempurna
Sesempurna sesuai firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh
Namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu
Karena aku mengagumi,
Maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku
Aku yang tersentuh akhlak muliamu,
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu,
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu
Lebih menjaga kehormatanmu
Dan lebih menjaga kemuliaanmu.
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku
Biarlah kuasa Allah yang menggerakkan hatimu untukku.
Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita
Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana
Namun,
Ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu,
Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya
Aku yang mencintaimu dari kejauhan
Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.
Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku,
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu
Dan akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang lebih tepat
Begitulah kuasa-Nya
Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku”
Copy Paste: Facebook
Yang mendatangkan rasa kagum ini,
Yang memekarkan hati ini adalah dari-Nya.
Sungguh aku hanya bisa menerimanya
Aku hanya bisa pasrah tertegun
Dan tak bisa mengelak atas perasaan ini padamu.
Tertegun dalam keindahan akhlakmu
Tertegun dalam manisnya lisanmu
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu
Dan tertegun pula dalam kesejukan nasehatmu
Semua begitu sempurna,
Sungguh sempurna
Sesempurna sesuai firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam
Utuh tak tersentuh
Seperti mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran
Tak pernah menyentuh
Namun cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu
Karena aku mengagumi,
Maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu
Izinkan aku tak mengusik ketenangan hatimu
Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku
Cukuplah bagiku tersenyum lezat melihatmu bahagia
Cukuplah bagiku menyebut namamu dalam hamparan sajadahku
Aku yang tersentuh akhlak muliamu,
Aku yang terkagum lekat dalam sikapmu,
Mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan dirimu
Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu
Lebih menjaga kehormatanmu
Dan lebih menjaga kemuliaanmu.
Karena aku tak pernah tau adakah balasan darimu untukku
Biarlah kuasa Allah yang menggerakkan hatimu untukku.
Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita
Bukan karena mengagumimu dengan diam aku akan merana
Namun,
Ketika ku artikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu,
Maka itu lah penderitaan yang sesungguhnya
Aku yang mencintaimu dari kejauhan
Walaupun sungguh aku merasa sangat dekat denganmu.
Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini
Biarlah aku tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita
Namun jika memang engkau bukan tercatat untukku,
Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
Sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu
Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu
Dan akan memberikan rasa yang lebih indah pada orang yang lebih tepat
Begitulah kuasa-Nya
Begitulah Dzat yang membolak-balikan hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku”
Copy Paste: Facebook
Teman Yang Pilih-Pilih
Mereka tak ada yang bisa mengerti,
Memahami,
Dan memikirkan apa maksudku.
Semua ini hanyalah latar belakang dimana aku hidup
Yang mana orang lain tak mengetahui keadaan yang sebenarnya
Mereka membutuhkanku,
Di saat mereka butuh
Dan mereka meninggalkanku,
Di saat mereka sudah tak butuh denganku.
Aku hanyalah bagaikan tong sampah,
Yang dibutuhkan untuk menyimpan sampah di saat ada sampah
Dan tidak lagi dibutuhkan di saat tidak ada sampah.
Mereka semua bagaikan sampah yang berserakan dimana-mana
Yang tidak mau masuk ke dalam tong sampah yang berbeda
Dan hanya mau masuk ke dalam tong sampah yang mereka pilih.
Memahami,
Dan memikirkan apa maksudku.
Semua ini hanyalah latar belakang dimana aku hidup
Yang mana orang lain tak mengetahui keadaan yang sebenarnya
Mereka membutuhkanku,
Di saat mereka butuh
Dan mereka meninggalkanku,
Di saat mereka sudah tak butuh denganku.
Aku hanyalah bagaikan tong sampah,
Yang dibutuhkan untuk menyimpan sampah di saat ada sampah
Dan tidak lagi dibutuhkan di saat tidak ada sampah.
Mereka semua bagaikan sampah yang berserakan dimana-mana
Yang tidak mau masuk ke dalam tong sampah yang berbeda
Dan hanya mau masuk ke dalam tong sampah yang mereka pilih.
Langganan:
Postingan (Atom)